

Pertek Air Limbah, atau yang sering disebut Pertek BMAL (Baku Mutu Air Limbah), adalah persetujuan teknis yang wajib dimiliki setiap usaha atau kegiatan sebelum membuang maupun memanfaatkan air limbah. Dokumen ini bukan sekadar formalitas, melainkan syarat penting agar kegiatan pembuangan limbah tidak dianggap melanggar hukum dan tetap sesuai dengan baku mutu lingkungan.
Tidak sedikit perusahaan yang masih bingung soal kewajiban ini. Ada yang bertanya, “Kalau perusahaan kami sudah punya IPAL, apakah masih perlu izin lain untuk buang limbah ke sungai?” Pertanyaan ini wajar, karena banyak yang beranggapan cukup dengan pengolahan limbah dan hasil uji laboratorium. Padahal, dari sisi regulasi, tetap diwajibkan memiliki Pertek Air Limbah sekaligus SLO (Surat Kelayakan Operasional).
Dasar hukum Persetujuan Teknis Air Limbah diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PermenLHK) Nomor 5 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penerbitan Persetujuan Teknis dan Surat Kelayakan Operasional Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan.
Pada Pasal 3 regulasi tersebut ditegaskan bahwa:
Artinya, apapun bentuk pengelolaan atau pemanfaatan air limbah yang dilakukan perusahaan, wajib ada izin teknis berupa Pertek.
Klien lain pernah menanyakan, “Kami kan limbahnya sudah diolah, hasil uji lab sudah sesuai standar. Jadi apa masih perlu Pertek?”
Jawabannya: iya, tetap perlu. Karena BMAL (Baku Mutu Air Limbah) dan Pertek itu saling terkait tapi berbeda fungsi.
Jadi kalau hanya memenuhi BMAL tapi tidak punya Pertek, itu tetap melanggar. Sebaliknya, punya Pertek tapi buang limbah melebihi BMAL juga melanggar. Dua-duanya harus jalan beriringan.

Saat menjelaskan ke klien, biasanya kami akan menyampaikan, ada empat alasan utama:
Banyak perusahaan yang bertanya, “Ribet nggak sih ngurus Pertek?” Sebenarnya kalau sudah paham alurnya, prosesnya cukup jelas:
Memang, tahap evaluasi teknis biasanya jadi titik krusial, karena perusahaan harus benar-benar membuktikan bahwa sistem pengolahan limbahnya sesuai standar.
Berikut ini contoh beberapa jenis usaha yang wajib memiliki Pertek antara lain:
Setiap sektor memiliki standar BMAL yang berbeda, sesuai dengan karakteristik limbah yang dihasilkan.
Sebagai contoh, sebuah pabrik tekstil menghadapi kendala karena hanya punya IPAL tanpa Pertek. Saat ada pemeriksaan dari DLH, perusahaan tersebut terkena sanksi administrasi dan harus segera mengurus Pertek.
Ada juga cerita dari sebuah rumah sakit yang sebenarnya limbah cairnya sudah memenuhi BMAL, tetapi tetap diperingatkan karena belum punya dokumen Pertek. Setelah diurus, barulah rumah sakit tersebut aman secara hukum dan operasional.
Banyak perusahaan merasa bingung ketika harus mengurus Pertek Air Limbah atau Pertek BMAL. Dokumennya cukup teknis, aturannya detail, dan sering kali memerlukan komunikasi intens dengan pihak berwenang. Di sinilah biasanya mereka mencari pendampingan agar prosesnya lebih cepat dan tepat.
Kami siap membantu perusahaan dalam menyusun dokumen Persetujuan Teknis Air Limbah mulai dari pengumpulan data, penyusunan kajian teknis, hingga memastikan dokumen sesuai dengan regulasi terbaru: PermenLHK No. 5 Tahun 2021 tentang tata cara penerbitan Pertek, dan PermenLHK No. 11 Tahun 2025 tentang baku mutu serta pengolahan air limbah.
Tujuannya sederhana: agar perusahaan tidak hanya sekadar patuh aturan, tapi juga aman secara operasional dan tenang ketika ada pemeriksaan dari instansi lingkungan. Jika perusahaan Anda sedang membutuhkan dokumen Pertek BMAL, kami bisa menjadi partner yang mendampingi dari awal sampai selesai.
Kantor Operasional:
Jakarta:
Office 8 – Senopati
Jl. Senopati Jl. Jenderal Sudirman No. 8B, SCBD, Kebayoran Baru, South Jakarta City, Jakarta 12190
Surabaya:
Ruko Puncak CBD no 8F APT, Jl. Keramat I, RT.003/RW.004, Jajar Tunggal, Kec. Wiyung, Surabaya, Jawa Timur, 60229
Jam Kerja: 08.00 – 16.00 WIB (Senin sd Jumat)
Email : lensa@lensalingkungan.com