Konsultan Inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK) Sektor Industri Karet Remah

Konsultan Inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK) Sektor Industri Karet Remah

Karet remah (crumb rubber) merupakan produk karet alam yang dihasilkan dari getah batang pohon karet (Hevea Brasiliensis) secara mekanis dengan atau tanpa penggunaan bahan kimia. Produk ini banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari bahan baku untuk ban kendaraan hingga campuran untuk aspal dan produk-produk karet lainnya. Meski sangat bermanfaat, proses pengolahan karet memerlukan energi dan bahan kimia yang signifikan, yang pada gilirannya berdampak terhadap lingkungan, terutama dalam hal emisi gas rumah kaca (GRK).

Proses Kegiatan Industri Karet Remah

  1. Industri karet melibatkan beberapa proses utama, antara lain penyadapan, koagulasi dan pengasaman, penggilingan dan pengeringan, pemurnian dan vulkanisasi, serta pencetakan dan pembentukan. Tiap proses ini memerlukan energi dan bahan kimia yang berbeda, yang menghasilkan emisi gas rumah kaca dalam jumlah yang bervariasi.
  2. Proses Penyadapan adalah pengumpulan getah dari pohon karet. Getah ini disebut lateks, yang merupakan cairan yang didapat dari bidang sadap pohon karet. Lateks belum mengalami penggumpalan dan masih dalam bentuk cairan yang selanjutnya dapat diolah.
  3. Proses Koagulasi dan pengasaman adalah proses kimia untuk mengubah lateks menjadi padatan. Setelah penyadapan, lateks perlu diubah menjadi padatan melalui proses koagulasi dan pengasaman. Koagulasi adalah proses yang menggunakan bahan kimia untuk mengubah lateks menjadi bekuan, sedangkan pengasaman adalah proses pengeringan dan pengasaman yang dilakukan untuk menghilangkan air dan bahan kimia lainnya dari karet.
  4. Proses Penggilingan dan pengeringan dilakukan untuk menipiskan bekuan lateks dan menghilangkan air serta bahan kimia lainnya. Penggilingan menggunakan mesin seperti mesin macerator/crepper untuk menggiling cacah karet menjadi lembaran blenket dengan ketebalan tertentu. Pengeringan dilakukan melalui ruang pengasapan untuk mengeringkan lembaran-lembaran sheet karet.
  5. Proses Pemurnian dan vulkanisasi mengolah karet untuk mendapatkan kualitas yang diinginkan. Pemurnian melibatkan proses pembersihan dan penggolongan untuk menghilangkan kotoran dan bahan tambahan yang tidak diperlukan. Vulkanisasi adalah proses pemanasan yang dilakukan untuk mengubah karet menjadi lebih elastis dan kuat, sehingga dapat digunakan dalam berbagai aplikasi.
  6. Langkah terakhir, pencetakan dan pembentukan mengubah karet menjadi produk jadi. Pencetakan melibatkan proses pembentukan karet menjadi produk jadi seperti ban mobil, sol sepatu, dan peralatan rumah tangga lainnya. Pembentukan ini melibatkan penggunaan mesin dan peralatan yang canggih untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

Emisi yang Dihasilkan dari Proses Produksi Karet Remah

Proses produksi karet, terutama dalam industri karet remah, menghasilkan beberapa jenis emisi. Beberapa di antaranya termasuk emisi GRK seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan dinitrogen oksida (N2O). Selain itu, terdapat pula emisi gas amoniak (NH3) dan bau amoniak yang dihasilkan selama proses produksi. Emisi-emisi ini berdampak terhadap perubahan iklim dan kualitas udara.

Ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi emisi GRK yang dihasilkan dari proses produksi karet remah, beberapa upaya dapat dilakukan.

  1. Melakukan optimasi dalam proses produksi untuk mengurangi penggunaan bahan kimia dan energi dengan menggunakan teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
  2. Menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan dan memiliki indeks emisi yang rendah, seperti bahan organik yang dapat mengurangi emisi CO2.
  3. Melakukan pengelolaan limbah yang baik untuk mengurangi emisi gas amoniak dan bau amoniak dengan menggunakan teknologi pengolahan limbah yang efektif.
  4. Melakukan pengawasan dan monitoring emisi secara terus menerus untuk mengetahui tingkat emisi yang dihasilkan. Perusahaan dapat menggunakan platform penghitungan emisi GRK untuk monitoring emisi secara real-time, mengevaluasi kinerja, dan membantu dalam pengembangan strategi pengurangan emisi yang lebih efektif.

Memperkecil Dampak Negatif Industri Karet Remah terhadap Lingkungan

Ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi dampak negatif industri karet terhadap lingkungan. Pertama, efisiensi energi dapat dicapai dengan menggunakan teknologi yang lebih efisien untuk mengurangi konsumsi energi. Penggunaan energi terbarukan juga bisa menjadi solusi dengan mengganti bahan bakar fosil dengan sumber energi terbarukan. Selain itu, pengelolaan limbah yang lebih baik bisa membantu mengurangi emisi metana. Mengembangkan proses produksi yang lebih ramah lingkungan dan melakukan reforestasi dengan menanam pohon untuk menyerap karbon dioksida dari atmosfer juga bisa menjadi langkah yang efektif.

Perusahaan di Sektor Industri Karet Remah

Berikut adalah beberapa perusahaan yang bergerak di sektor industri karet remah di Indonesia yang berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca:

  1. PT Anugerah Agung Abadi
  2. PT P&P Bangkinang
  3. PT Guangken Rubber Pnk-Ina
  4. PT Nusantara Batulicin
  5. PT Kirana Megatara Tbk

Bagaimana Lensa Lingkungan Dapat Membantu Industri Karet Remah

Lensa Lingkungan memiliki keahlian dan pengalaman dalam menginventarisasi emisi gas rumah kaca di berbagai industri, termasuk industri karet. Kami menawarkan layanan konsultasi dan solusi yang disesuaikan untuk membantu perusahaan dalam mengidentifikasi sumber emisi, mengukur emisi secara akurat, dan mengembangkan strategi untuk mengurangi emisi tersebut. Dengan menggunakan platform penghitungan gas rumah kaca yang canggih, kami dapat memberikan laporan yang detail dan rekomendasi yang tepat.

Kami juga bekerja sama dengan Actia Carbon untuk menyediakan platform penghitungan Gas Rumah Kaca yang memungkinkan perusahaan-perusahaan tersebut untuk mengukur dan mengelola emisi mereka dengan lebih efektif. Klik disini agar terhubung dengan tim kami!

 

Jasa Penyusunan Laporan Pemantauan Lingkungan Sektor Industri Margarine

Jasa Penyusunan Laporan Pemantauan Lingkungan Sektor Industri Margarine

Industri margarin telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern, terutama dalam bidang kuliner dan pangan. Namun, sektor ini juga memunculkan berbagai permasalahan lingkungan yang cukup serius. Salah satunya karena penggunaan minyak kelapa sawit sebagai bahan dasar margarin. Penggunaan kelapa sawit sering kali dikaitkan dengan deforestasi, hilangnya habitat satwa liar, dan emisi gas rumah kaca. Selain itu, proses produksi margarin juga menghasilkan limbah yang dapat mencemari air dan tanah jika tidak dikelola dengan baik. Di sinilah pentingnya penyusunan laporan pemantauan lingkungan untuk memastikan kegiatan dari sektor industri margarin tetap beroperasi dengan cara yang ramah lingkungan.

Mengapa Margarin Menggunakan Kelapa Sawit?

Kelapa sawit adalah salah satu bahan utama dalam pembuatan margarin karena memiliki beberapa keunggulan dibandingkan minyak nabati lainnya. Minyak kelapa sawit memiliki titik leleh yang lebih tinggi, stabilitas oksidatif yang baik, serta kandungan lemak jenuh dan tak jenuh yang seimbang. Selain itu, kelapa sawit juga lebih efisien dalam hal produktivitas per hektar tanah, sehingga lebih ekonomis dan berkelanjutan dari segi penggunaan lahan.

Apa Bedanya Margarin dengan Butter?

Butter dan margarin sering kali dibandingkan karena keduanya digunakan sebagai bahan olesan dan dalam masakan. Butter terbuat dari krim susu yang dikocok, butter memiliki rasa yang lebih kaya dan tekstur yang creamy sementara margarin dibuat dari minyak nabati seperti kelapa sawit, kedelai, atau bunga matahari yang dihidrogenasi. Margarin lebih serbaguna dan memiliki kandungan lemak yang bervariasi.  Selain itu, margarin biasanya lebih murah dan memiliki umur simpan yang lebih panjang dibandingkan butter.

Industri Margarin Baik atau Buruk bagi Lingkungan?

Terbuat dari minyak nabati, margarin biasanya lebih murah dan dianggap lebih sehat karena mengandung lebih sedikit lemak jenuh. Namun, muncul pertanyaan “apakah margarin benar-benar ramah lingkungan?”

Kebanyakan margarin dibuat dari minyak kelapa sawit, minyak kanola, atau minyak kedelai yang lebih murah dan mudah didapat. Seperti yang kita ketahui, minyak nabati berasal dari tumbuhan yang bisa diperbarui setiap tahun, menjadikannya sumber terbarukan yang lebih berkelanjutan dibandingkan sumber hewani.

Namun, ada juga kerugian yang perlu dipertimbangkan. Produksi minyak kelapa sawit, misalnya, sering dikaitkan dengan penebangan hutan atau deforestasi. Ini menyebabkan hilangnya habitat bagi hewan liar dan peningkatan emisi karbon yang berkontribusi terhadap perubahan iklim. Selain itu, pertanian intensif untuk tanaman minyak sering menggunakan banyak pestisida dan pupuk kimia yang merusak tanah dan air.

Dampak Industri Margarin terhadap Lingkungan

Proses produksi margarin juga memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri. Dari sisi keuntungan, produksi margarin membutuhkan energi yang lebih sedikit dibandingkan produksi mentega. Banyak pabrik margarin juga menggunakan teknologi canggih yang lebih efisien dan kurang menghasilkan limbah. Namun, proses hidrogenasi yang digunakan untuk mengeraskan minyak nabati menghasilkan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi pada pemanasan global. Di samping itu, pabrik margarin menghasilkan limbah kimia yang bisa mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Salah satu contoh limbah gas yang mungkin dihasilkan adalah Gas Hidrogen Sulfida (H2S), yang dapat terbentuk dari reaksi kimia yang melibatkan sulfur dalam proses produksi margarin. Selain itu, Gas Metana (CH4) juga dapat dihasilkan dari dekomposisi organik yang tidak sempurna, sementara Gas Asam Sulfat muncul dari reaksi kimia yang melibatkan sulfur dan asam.

Seperti banyak produk lainnya, dampak margarin terhadap lingkungan tergantung pada bagaimana bahan baku diperoleh dan bagaimana proses produksinya dilakukan. Jika kelapa sawit yang digunakan ditanam secara berkelanjutan dan proses produksinya efisien serta minim limbah, margarin dapat menjadi pilihan yang lebih ramah lingkungan dibandingkan mentega. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, industri margarin dapat memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu, pemantauan dan pengelolaan lingkungan yang tepat sangat penting.

Apa Itu Laporan Pemantauan Lingkungan?

Laporan Pemantauan Lingkungan adalah dokumen yang berisi data dan informasi mengenai kondisi lingkungan di sekitar lokasi industri. Laporan ini mencakup berbagai aspek seperti kualitas air, udara, tanah, serta flora dan fauna. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kegiatan industri tidak merusak lingkungan dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Manfaat Laporan Pemantauan Lingkungan

Laporan Pemantauan Lingkungan memiliki beberapa kegunaan dan manfaat penting bagi industri margarin. Laporan ini membantu memastikan perusahaan mematuhi peraturan lingkungan yang berlaku, sehingga menghindari pelanggaran hukum. Selain itu, laporan ini juga berperan dalam mengidentifikasi potensi masalah lingkungan yang mungkin timbul akibat kegiatan industri, yang memungkinkan perusahaan untuk segera mengambil tindakan pencegahan. Laporan pemantauan lingkungan ini membantu mengurangi risiko hukum dan finansial yang mungkin timbul akibat pelanggaran aturan lingkungan, sehingga melindungi perusahaan dari potensi kerugian besar.

4 Aspek Laporan Pemantauan Lingkungan

Dalam laporan pemantauan lingkungan, terdapat beberapa aspek yang harus dipantau untuk memastikan bahwa kegiatan industri tidak merusak ekosistem sekitar. Pertama, melakukan pemantauan kualitas air untuk mengukur tingkat polutan dalam air yang digunakan atau dibuang oleh industri, memastikan tidak ada bahan berbahaya yang dapat mencemari sumber air alami dan mengancam kesehatan manusia serta ekosistem akuatik.

Kedua, kualitas udara. Emisi gas dan partikel yang dilepaskan ke udara oleh kegiatan industri memiliki potensi besar untuk menyebabkan polusi udara, yang bisa berdampak negatif pada kesehatan masyarakat dan lingkungan. Pemantauan ini mencakup pengukuran konsentrasi berbagai polutan seperti sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel debu.

Ketiga, kualitas tanah tidak kalah penting untuk dipantau. Tanah di sekitar lokasi industri bisa terkontaminasi oleh limbah berbahaya yang dibuang secara tidak bertanggung jawab. Pemantauan kualitas tanah bertujuan untuk mendeteksi adanya kontaminasi logam berat, bahan kimia beracun, dan senyawa organik yang dapat merusak struktur dan fungsi tanah, serta mengancam makhluk hidup yang bergantung pada tanah tersebut.

Keempat, aspek terakhir yang harus dipantau adalah dampak kegiatan industri terhadap flora dan fauna. Keanekaragaman hayati di sekitar lokasi industri perlu diawasi untuk memastikan bahwa aktivitas manusia tidak menyebabkan kerusakan habitat, penurunan populasi spesies, atau bahkan kepunahan. Pemantauan ini penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem serta mencegah hilangnya spesies yang memiliki peran penting dalam rantai makanan dan fungsi ekosistem.

Cakupan Laporan Pemantauan Lingkungan

Laporan Pemantauan Lingkungan harus mencakup beberapa komponen utama, antara lain:

  1. Ringkasan Eksekutif: Gambaran umum tentang hasil pemantauan.
  2. Metodologi: Penjelasan tentang metode yang digunakan dalam pemantauan.
  3. Data dan Analisis: Data pemantauan dan analisisnya.
  4. Kesimpulan dan Rekomendasi: Kesimpulan dari hasil pemantauan dan rekomendasi untuk perbaikan.

Laporan Pemantauan Lingkungan Membantu Industri Margarin

Industri margarin memerlukan jasa penyusunan laporan pemantauan lingkungan untuk memastikan bahwa operasional mereka sesuai dengan peraturan lingkungan yang berlaku dan tidak merusak lingkungan. Dengan menggunakan jasa profesional seperti Lensa Lingkungan, perusahaan dapat mendapatkan laporan yang akurat dan sesuai standar yang berlaku. Ini tidak hanya membantu dalam mematuhi peraturan lingkungan tetapi juga meningkatkan citra perusahaan sebagai perusahaan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Daftar 5 Perusahaan yang Memproduksi Margarin di Indonesia

Berikut adalah daftar 5 perusahaan yang memproduksi margarin di Indonesia:

  1. PT Salim Ivomas Pratama Tbk
  2. PT Wilmar Nabati Indonesia
  3. PT Sinar Meadow International Indonesia
  4. PT. Bina Karya Prima
  5. Royal Golden Eagle Group (RGE)

Dengan menggunakan jasa penyusunan laporan pemantauan lingkungan dari Lensa Lingkungan, industri margarin dapat memastikan bahwa mereka beroperasi dengan cara yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab, sambil tetap memenuhi kebutuhan pasar dan mempertahankan keberlanjutan bisnis.

Konsultan Pendampingan PROPER Sektor Industri Margarine

Konsultan Pendampingan PROPER Sektor Industri Margarine

Margarine pertama kali ditemukan pada tahun 1869 oleh seorang ahli kimia Prancis bernama Hippolyte Mège-Mouriès. Penemuan ini bermula dari keinginan untuk mencari alternatif pengganti mentega yang lebih murah dan lebih tahan lama. Pada waktu itu, margarine dibuat dari lemak sapi yang kemudian dicampur dengan susu dan air. Seiring berjalannya waktu, proses produksi margarine mengalami banyak perubahan dan inovasi, termasuk penggunaan minyak nabati sebagai bahan dasar untuk mengurangi biaya produksi dan meningkatkan kualitas.

 

Sektor Industri Margarine Berkembang Pesat

Industri margarine di Indonesia terus berkembang pesat, terutama dengan meningkatnya permintaan pasar dan kesadaran akan gaya hidup sehat. Namun, di balik kesuksesan industri ini, ada berbagai tantangan lingkungan yang harus dihadapi. Inilah alasan mengapa industri margarine memerlukan Jasa Pendampingan PROPER sektor industri Margarine dari Lensa Lingkungan.

 

5 Perusahaan Sektor Industri Margarine

Berikut adalah 5 perusahaan yang bergerak di sektor industri margarine di Indonesia beserta merek dagang produknya:

  1. Bina Karya Prima dikenal luas melalui produk margarin andalannya, Forvita. Forvita menawarkan kualitas yang konsisten dengan rasa yang lezat, membuatnya menjadi bahan baku yang sempurna untuk berbagai jenis masakan dan kue. Keunggulan lain dari Forvita adalah kandungannya yang kaya akan vitamin A dan D, yang baik untuk kesehatan mata dan tulang.
  2. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART) pemilik brand Filma Margarine. Filma dikenal karena teksturnya yang lembut dan mudah dicampur, menjadikannya sebagai pilihan favorit untuk berbagai aplikasi kuliner mulai dari menggoreng hingga membuat kue.
  3. Indofood Sukses Makmur Tbk tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, khususnya dengan produk margarinnya yang terkenal, Palmia. Palmia menawarkan rasa yang gurih dan aroma yang khas, yang sangat cocok untuk menambah cita rasa pada masakan sehari-hari. Produk ini juga dikenal karena kandungan asam lemak tak jenuh tunggal yang baik untuk kesehatan jantung.
  4. Wilmar Nabati Indonesia merupakan produsen Sania Margarine. Sania telah lama dipercaya oleh banyak kalangan, baik itu ibu rumah tangga maupun koki profesional. Produk ini menawarkan kualitas premium dengan harga yang terjangkau, serta kandungan gizi yang baik seperti omega 3 dan 6 yang mendukung kesehatan tubuh.
  5. Upfield Manufacturing membawa salah satu produk margarin paling ikonik di Indonesia, yaitu Blue Band. Blue Band telah menjadi bagian dari dapur rumah tangga selama beberapa dekade. Produk ini dikenal dengan rasa dan aroma yang khas, serta kandungan multivitamin yang sangat baik untuk pertumbuhan anak-anak. Blue Band juga serbaguna, dapat digunakan untuk mengoles roti, memasak, dan membuat kue.

 

Dampak Negatif Sektor Industri Margarine

Industri margarine juga memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Proses produksi margarine dapat menghasilkan limbah padat, cair, dan gas yang dapat mencemari tanah, air, dan udara. Selain itu, penggunaan bahan baku seperti minyak kelapa sawit sering kali dikaitkan dengan deforestasi dan hilangnya habitat satwa liar. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan industri margarine untuk mengadopsi praktik bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

 

PROPER untuk Sektor Industri Margarine

PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) merupakan program yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mendorong perusahaan dalam meningkatkan kinerja lingkungan mereka. Melalui PROPER, perusahaan-perusahaan di Indonesia dinilai dan diberikan peringkat berdasarkan sejauh mana mereka mengikuti peraturan lingkungan yang berlaku. Untuk industri margarine, meraih peringkat PROPER yang baik bukan hanya tentang memenuhi kewajiban hukum, tetapi juga meningkatkan reputasi perusahaan dan mendapatkan kepercayaan dari konsumen.

Manfaat PROPER bagi perusahaan industri margarine sangatlah banyak. Pertama, PROPER mendorong perusahaan untuk lebih efisien dalam penggunaan sumber daya alam dan energi. Hal ini dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan profitabilitas. Kedua, PROPER membantu perusahaan dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko lingkungan, sehingga dapat menghindari potensi sanksi hukum dan kerugian finansial. Ketiga, peringkat PROPER yang baik dapat meningkatkan citra perusahaan di mata publik dan investor, yang dapat berdampak positif pada pertumbuhan bisnis.

 

Langkah-Langkah Meraih PROPER KLHK Sektor Industri Margarine

Meraih PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) merupakan prestasi penting bagi industri margarine. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapainya:

  1. Melakukan Audit Lingkungan

Langkah pertama adalah melakukan audit lingkungan. Tujuan dari audit ini adalah untuk menilai kinerja lingkungan saat ini serta mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki.

  1. Mengembangkan Rencana Aksi Lingkungan

Setelah audit selesai, langkah berikutnya adalah mengembangkan rencana aksi lingkungan. Rencana ini termasuk mencakup pengelolaan limbah, efisiensi energi, penggunaan sumber daya yang berkelanjutan serta penerapan teknologi ramah lingkungan

  1. Pelaksanaan Rencana Aksi

Pelaksanaan rencana aksi harus dilakukan dengan konsisten dan berkelanjutan. Perusahaan dapat mengadakan sesi pelatihan bagi karyawan, mengalokasikan anggaran untuk investasi teknologi baru. Jika perusahaan mengalami kesulitan, maka dapat bekerjasama dengan pihak ketiga seperti Lensa Lingkungan untuk panduan dan dukungan

  1. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja

Pemantauan dan evaluasi kinerja lingkungan harus dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa perusahaan tetap berada di jalur yang benar. Hal ini mencakup pemantauan indikator kinerja utama, melakukan penyesuaian jika diperlukan dan melaporkan kinerja kepada manajemen dan/atau stakeholder

 

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, industri margarine dapat meningkatkan kinerja lingkungan mereka dan meraih PROPER KLHK. Klik disini jika Anda membutuhkan bantuan jasa pendampingan PROPER sektor industri margarine.

 

Jasa Pendampingan PROPER Sektor Industri Minyak Goreng Kelapa Sawit

Jasa Pendampingan PROPER Sektor Industri Minyak Goreng Kelapa Sawit

Minyak goreng kelapa sawit telah menjadi salah satu komoditas penting dalam industri perkebunan dan industri kelapa sawit di Indonesia. Awal mula ditemukannya minyak goreng kelapa sawit dapat ditelusuri kembali pada tahun 1917 ketika perusahaan pertama yang memproduksi minyak goreng kelapa sawit didirikan di Malaysia. Pada saat itu, minyak goreng kelapa sawit diproduksi sebagai alternatif minyak goreng yang lebih murah dan lebih berlimpah daripada minyak goreng yang berasal dari biji-bijian.

Alasan Industri Minyak Goreng Kelapa Sawit Memerlukan Jasa Pendampingan PROPER

Industri minyak goreng kelapa sawit memerlukan jasa pendampingan PROPER karena beberapa alasan penting. Pertama, industri ini memiliki dampak lingkungan yang cukup serius. Proses pengolahan minyak goreng kelapa sawit dapat menghasilkan limbah berbahaya dan emisi gas yang berpotensi merusak lingkungan. Kedua, industri ini juga memiliki potensi untuk menghemat sumber daya dan meningkatkan efisiensi operasional. Dengan demikian, jasa pendampingan PROPER dapat membantu perusahaan dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan kinerja operasional.

Manfaat PROPER bagi Perusahaan Industri Minyak Goreng Kelapa Sawit

Manfaat PROPER bagi perusahaan industri minyak goreng kelapa sawit sangat signifikan. Berikut beberapa manfaat utama:

  1. Mengurangi Dampak Lingkungan: PROPER membantu perusahaan dalam mengurangi emisi gas dan limbah berbahaya yang dihasilkan dari proses pengolahan minyak goreng kelapa sawit. Dengan demikian, perusahaan dapat mengurangi beban pencemaran lingkungan dan meningkatkan kualitas udara dan air.
  2. Meningkatkan Efisiensi Energi: PROPER mensyaratkan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi konsumsi bahan bakar. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam menghemat biaya operasional dan meningkatkan kinerja produksi.
  3. Meningkatkan Kualitas Air: PROPER juga mensyaratkan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi air dan mengurangi beban pencemaran air. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam menjaga kualitas air dan menghindari biaya yang diperlukan untuk membersihkan air yang tercemar.
  4. Meningkatkan Kinerja Operasional: Dengan melakukan benchmarking dengan perusahaan lain, perusahaan dapat mengetahui posisinya dalam hal efisiensi dan dapat meningkatkan kinerja operasionalnya.
  5. Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat: Perusahaan yang telah menerapkan PROPER dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk dan jasa yang ditawarkan. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan penjualan dan meningkatkan reputasi perusahaan.
  6. Akses ke Pasar Internasional: Beberapa pasar internasional menuntut standar lingkungan yang tinggi. Dengan meraih PROPER, perusahaan dapat lebih mudah menembus pasar-pasar tersebut.

Dampak Negatif Industri Minyak Goreng Kelapa Sawit

  1. Deforestasi: Pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit sering kali menyebabkan deforestasi yang masif.
  2. Keanekaragaman Hayati: Deforestasi dan penggunaan pestisida dapat mengurangi keanekaragaman hayati di wilayah tersebut.
  3. Emisi Gas Rumah Kaca: Proses produksi dan pengolahan minyak kelapa sawit menghasilkan emisi gas rumah kaca yang signifikan.
  4. Pencemaran Air: Limbah dari pabrik pengolahan minyak kelapa sawit dapat mencemari sumber air setempat.
  5. Sosial Ekonomi: Konflik lahan dan pelanggaran hak asasi manusia sering kali terjadi dalam industri ini.

Meraih PROPER KLHK

Untuk meraih PROPER dari KLHK, perusahaan minyak goreng kelapa sawit perlu melakukan langkah-langkah berikut:

  1. Audit Lingkungan: Melakukan audit lingkungan secara berkala untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.
  2. Implementasi Sistem Manajemen Lingkungan (SML): Mengadopsi SML yang sesuai dengan standar internasional seperti ISO 14001.
  3. Pelatihan Karyawan: Memberikan pelatihan kepada karyawan mengenai praktik ramah lingkungan dan kepatuhan terhadap regulasi.
  4. Pengelolaan Limbah: Mengadopsi teknologi dan metode pengelolaan limbah yang efektif.
  5. Penggunaan Energi Terbarukan: Beralih ke sumber energi terbarukan untuk mengurangi jejak karbon.
  6. Pelaporan dan Dokumentasi: Menyusun laporan dan dokumentasi yang lengkap mengenai upaya dan hasil pengelolaan lingkungan.
  7. Partisipasi dalam Program Keberlanjutan: Berpartisipasi dalam inisiatif dan program keberlanjutan yang diakui secara internasional.

5 Perusahaan di Sektor Industri Minyak Goreng Kelapa Sawit

  1. PT Astra Agro Lestari Tbk
  2. PT Musim Mas
  3. PT SMART Tbk
  4. PT Asian Agri
  5. PT Tunas Baru Lampung

Contoh Perusahaan yang Berhasil Meraih PROPER

Salah satu perusahaan produsen minyak goreng kelapa sawit yang berhasil meraih POPER 2023 adalah PT Musim Mas, strategi yang diterapkan untuk meraih PROPER diantaranya adalah:

  1. Pengelolaan Limbah yang Ramah Lingkungan:
    • Zero Waste: Menerapkan zero waste dengan mengelola limbah padat, cair, dan gas.
  2. Pengelolaan Lahan yang Berkelanjutan:
    • No Deforestation, No Peat, No Exploitation (NDPE): PT Musim Mas menegaskan bahwa semua rantai pasokannya telah menerapkan NDPE
  3. Pengelolaan Energi yang Efisien:
    • Penggunaan Listrik dari Limbah Gas: Listrik yang dihasilkan dari proses methan capture digunakan untuk operasional dan perumahan pekerja di lokasi perkebunan dan pabrik.
  4. Pemberdayaan Masyarakat dan Komunitas:
    • Memberdayakan masyarakat dan komunitas menggalakan Program Masyarakat Bebas Api dan Program Pemberdayaan
  5. Konservasi dan Pengelolaan Lahan yang Lebih dari Persyaratan (Beyond Compliance):
    • PT Musim Mas memiliki lebih dari 28 ribu hektar lahan yang diperuntukkan bagi konservasi
  6. Benchmarking dan Peningkatan Kinerja:
    • Melakukan benchmarking dengan perusahaan lain baik dalam skala nasional, regional, atau internasional untuk meningkatkan kinerja dan implementasi praktik yang berkelanjutan.

Jasa Pendampingan PROPER Sektor Industri Minyak Goreng Kelapa Sawit di Lensa Lingkungan

Lensa Lingkungan, perusahaan konsultan lingkungan yang berdedikasi untuk membantu perusahaan dalam meningkatkan kinerja operasional dan mengurangi dampak lingkungan. Dengan jasa pendampingan PROPER, Lensa Lingkungan dapat membantu perusahaan dalam:

  1. Mengembangkan Sistem Manajemen Lingkungan: Lensa Lingkungan dapat membantu perusahaan dalam mengembangkan sistem manajemen lingkungan yang efektif dan efisien.
  2. Mengidentifikasi Potensi Dampak Lingkungan: Lensa Lingkungan dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi potensi dampak lingkungan yang dapat dihasilkan dari proses pengolahan minyak goreng kelapa sawit.
  3. Mengembangkan Strategi Pengurangan Dampak Lingkungan: Lensa Lingkungan dapat membantu perusahaan dalam mengembangkan strategi pengurangan dampak lingkungan yang efektif dan efisien.
  4. Mengadakan Benchmarking dengan Perusahaan Lain: Lensa Lingkungan dapat membantu perusahaan dalam mengadakan benchmarking dengan perusahaan lain untuk mengetahui posisinya dalam hal efisiensi dan dapat meningkatkan kinerja operasionalnya.

 

Selain beberapa strategi tersebut, Lensa Lingkungan dapat membantu perusahaan industri minyak goreng kelapa sawit dalam meningkatkan kinerja operasional dan mengurangi dampak lingkungan untuk meraih PROPER dengan strategi yang unik dan disesuaikan berdasarkan kebutuhan perusahaan. Klik disini untuk berbincang dengan Tim PROPER kami.

 

Jasa Pendampingan PROPER Sektor Industri Penyempurnaan Kain

Jasa Pendampingan PROPER Sektor Industri Penyempurnaan Kain

Apa itu PROPER?

Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) adalah evaluasi kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) setiap tahun. PROPER bertujuan untuk meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan dan mencapai ekosistem industri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Peringkat PROPER meliputi Emas, Perak, Perunggu, dan Hijau, dengan kriteria yang semakin ketat dari peringkat ke peringkat.

 

Mengapa Industri Penyempurnaan Kain Memerlukan Jasa Pendampingan PROPER?

Industri penyempurnaan kain merupakan salah satu sektor yang paling berpotensi menghasilkan limbah dan polusi. Proses penyempurnaan kain melibatkan banyak bahan kimia yang dapat berdampak negatif pada lingkungan. Oleh karena itu, industri ini sangat memerlukan bantuan profesional untuk meningkatkan kinerja lingkungan dan mencapai nilai tebaik dalam PROPER.

 

Manfaat PROPER bagi Perusahaan Industri Penyempurnaan Kain

  1. Meningkatkan Kinerja Lingkungan: Dengan bantuan jasa pendampingan PROPER, perusahaan dapat meningkatkan kinerja lingkungan melalui peningkatan efisiensi energi, penurunan pencemar udara, dan pengelolaan limbah yang lebih baik.
  2. Mengurangi Biaya Operasional: Meningkatkan efisiensi energi dan pengelolaan limbah dapat mengurangi biaya operasional perusahaan, sehingga meningkatkan keuntungan.
  3. Meningkatkan Citra Perusahaan: Mencapai nilai tebaik dalam PROPER dapat meningkatkan reputasi perusahaan di mata masyarakat dan investor, sehingga meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan proyek dan investor.
  4. Menaati Peraturan: PROPER membantu perusahaan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan lingkungan, sehingga mengurangi risiko hukum dan reputasional. Perusahaan yang tidak memenuhi standar lingkungan dapat dikenakan sanksi dan denda yang cukup besar

 

Dampak Negatif Industri Penyempurnaan Kain

  1. Polusi Udara: Proses penyempurnaan kain dapat menghasilkan polusi udara yang berdampak negatif pada kesehatan manusia dan lingkungan.
  2. Limbah B3: Banyak bahan kimia yang digunakan dalam proses penyempurnaan kain merupakan limbah berbahaya (B3) yang dapat berdampak negatif pada lingkungan.
  3. Kerusakan Tanah: Limbah yang tidak diolah dengan baik dapat menyebabkan kerusakan tanah dan air.
  4. Kesehatan Manusia: Polusi udara dan limbah B3 dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia, terutama bagi pekerja di industri ini.

 

5 Perusahaan yang Bergerak di Sektor Industri Penyempurnaan Kain

  1. CV Indradhanu
  2. PT. Pan Brothers Tbk
  3. PT. Apac Inti Corpora
  4. PT. Eratex Djaja Tbk
  5. PT. Mulia Knitting Factory

 

Jasa Pendampingan PROPER di Lensa Lingkungan

Lensa Lingkungan menawarkan jasa pendampingan PROPER yang profesional dan efektif untuk perusahaan industri penyempurnaan kain. Tim kami terdiri dari ahli lingkungan yang berpengalaman dan memiliki pengetahuan yang mendalam tentang kriteria PROPER. Kami dapat membantu Anda dalam:

  1. Penyusunan Dokumen Hijau: Kami akan membantu Anda menyusun dokumen hijau yang lengkap dan sesuai dengan kriteria PROPER.
  2. Evaluasi Dokumen: Kami akan melakukan evaluasi dokumen Anda secara berkala untuk memastikan bahwa Anda memenuhi kriteria PROPER.
  3. Pembuatan Laporan: Kami akan membuat laporan hasil evaluasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan.
  4. Bimbingan dan Konsultasi: Kami akan memberikan bimbingan dan konsultasi secara terus-menerus untuk memastikan bahwa Anda dapat mencapai nilai tebaik dalam PROPER.

 

Strategi Pendampingan Kami

  1. Template Dokumen PROPER Hijau: Kami akan memberikan template dokumen PROPER hijau yang dapat digunakan sebagai acuan.
  2. Evaluasi Berkala: Kami akan melakukan evaluasi dokumen Anda secara berkala untuk memastikan bahwa Anda memenuhi kriteria PROPER.
  3. Tim yang Profesional: Kami memiliki tim yang profesional dan berpengalaman dalam bidang lingkungan.
  4. Informasi Dinamis: Kami akan memberikan informasi yang dinamis mengikuti perkembangan kriteria PROPER.
  5. Laporan Hasil Pendampingan: Kami akan membuat laporan hasil pendampingan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan.

 

Rata-Rata Passing Grade DRKPL 2019-2021

Rata-rata nilai passing grade untuk mencapai kandidat hijau (DRKPL) pada tahun 2019-2021 adalah 85%. Dengan bantuan jasa pendampingan PROPER dari Lensa Lingkungan, Anda dapat meningkatkan kinerja lingkungan dan mencapai nilai tebaik dalam PROPER.

 

Masing-Masing Jenis Pekerjaan Pendampingan

  1. Pendampingan Dokumen Hijau: Kami akan membantu Anda dalam penyusunan dokumen hijau, SML, dan dokumen hijau PROPER, dengan memberikan evaluasi dan saran perbaikan.
  2. Penyusunan Dokumen Beyond Compliance: Kami akan membantu Anda dalam penyusunan dokumen beyond compliance, SML, dan dokumen hijau PROPER, dengan memberikan evaluasi dan saran perbaikan.
  3. Pendampingan Dokumen Compliance: Kami akan membantu Anda dalam pelampiran dokumen ketaatan aspek PPA, PPU, dan B3 ke dalam web SIMPEL, dengan memberikan evaluasi dan saran perbaikan.
  4. Pendampingan Dokumen Aspek Sosial: Kami akan membantu Anda dalam penyusunan dokumen hijau aspek sosial, tanggap kebencanaan, dan dokumen hijau aspek sosial PROPER, dengan memberikan evaluasi dan saran perbaikan.
  5. Workshop Gap Analisis: Kami akan menjelaskan gap analisis dokumen beyond compliance PROPER DRKPL, aspek SDA (energi, PPU, PPA, 3R B3, 3R NB3, LCA, dan keanekaragaman hayati), serta memberikan evaluasi dan saran perbaikan.
  6. Workshop Awareness: Kami akan menjelaskan awareness dokumen beyond compliance PROPER DRKPL, aspek SDA (energi, PPU, PPA, 3R B3, 3R NB3, LCA, dan keanekaragaman hayati), serta memberikan evaluasi dan saran perbaikan.

 

Lensa Lingkungan berdedikasi untuk membantu perusahaan meningkatkan kinerja lingkungan dan mencapai nilai tebaik dalam PROPER. Dengan tim yang profesional dan berpengalaman, kami dapat membantu Anda dalam semua aspek pendampingan PROPER, dari penyusunan dokumen hingga evaluasi dan pembuatan keberlanjutan program untuk tahun yang akan datang.

 

Klik disini Hubungi kami sekarang juga untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang jasa pendampingan PROPER.

 

 

Jasa Penyusunan Laporan Pemantauan Lingkungan Sektor Industri Pupuk Majemuk Lepas Terkendali (PMLT)

Jasa Penyusunan Laporan Pemantauan Lingkungan Sektor Industri Pupuk Majemuk Lepas Terkendali (PMLT)

Pupuk Majemuk Lepas Terkendali (PMLT)

Industri pupuk telah menjadi bagian penting dari pertanian modern, membantu petani meningkatkan hasil panen dan efisiensi produksi. Pupuk majemuk lepas terkendali (PMLT), jenis pupuk yang dirancang untuk melepaskan nutrisi secara perlahan dan berkelanjutan ke dalam tanah. Pupuk ini mengandung berbagai macam unsur hara seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang dibutuhkan tanaman. Proses pelepasan nutrisi yang terkendali ini dimaksudkan untuk memastikan tanaman mendapatkan asupan nutrisi yang konsisten sesuai dengan kebutuhan pertumbuhannya.

Perbedaan dengan Pupuk Biasa

Pupuk biasa atau konvensional biasanya melepaskan nutrisi dengan cepat setelah diaplikasikan ke tanah. Hal ini sering kali menyebabkan kehilangan nutrisi akibat pencucian atau volatilisasi. Sebaliknya, pupuk majemuk lepas terkendali dirancang untuk mengatasi kelemahan ini dengan mengatur pelepasan nutrisi selama periode waktu tertentu, sehingga meminimalkan kehilangan nutrisi dan meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk.

Keunggulan Menggunakan Pupuk Majemuk Lepas Terkendali

  • Efisiensi Nutrisi: Pupuk majemuk lepas terkendali memungkinkan tanaman mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dengan lebih efisien dan dalam jangka waktu yang lebih panjang.
  • Mengurangi Pencemaran Lingkungan: Dengan pelepasan nutrisi yang terkendali, risiko pencemaran air tanah dan air permukaan dapat dikurangi secara signifikan.
  • Produktivitas Tanaman: Penggunaan pupuk ini dapat meningkatkan produktivitas tanaman karena nutrisi tersedia secara terus-menerus selama masa pertumbuhan.
  • Penghematan Biaya: Mengurangi kebutuhan pemupukan berulang kali, sehingga dapat menghemat biaya operasional dan tenaga kerja.

Masalah Lingkungan yang Dihasilkan

Keuntungan yang diberikan seperti efisiensi nutrisi dan pengurangan pencemaran lingkungan menjadikan pupuk ini sebagai pilihan yang lebih baik dibandingkan pupuk konvensional. Namun, perlu diperhatikan karena penggunaan pupuk ini juga membawa sejumlah dampak bagi lingkungan.

Pencemaran Air Tanah dan Permukaan

Penggunaan pupuk majemuk yang tidak terkelola dengan baik dapat menyebabkan run-off, yaitu aliran pupuk yang terbawa air hujan ke dalam saluran air. Hal ini berpotensi mencemari sumber air tanah dan air permukaan, yang dapat berdampak negatif pada kualitas air dan kesehatan ekosistem.

Eutrofikasi

Salah satu dampak serius dari pencemaran ini adalah eutrofikasi, di mana akumulasi nutrisi berlebih, terutama nitrogen dan fosfor, menyebabkan pertumbuhan alga yang berlebihan. Alga ini dapat mengurangi kadar oksigen di dalam air, mengancam kehidupan organisme akuatik dan mengganggu keseimbangan ekosistem perairan.

Dampak Negatif dari Industri Pupuk Majemuk Lepas Terkendali

  • Kandungan Kimia: Meski lebih efisien, pupuk ini tetap mengandung bahan kimia yang dapat berpotensi mencemari lingkungan jika tidak digunakan dengan benar.
  • Biaya Produksi Tinggi: Proses pembuatan pupuk majemuk lepas terkendali lebih kompleks dan mahal dibandingkan dengan pupuk konvensional.
  • Ketergantungan: Penggunaan pupuk yang berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan pada input eksternal, mengurangi keberlanjutan pertanian alami.

Perusahaan industri Pupuk di Indonesia

Berikut ini adalah beberapa nama perusahaan yang berada dalam sektor industri pupuk di Indonesia

  • PT Dupan Anugerah Lestari
  • PT Pupuk Indonesia
  • PT Pupuk NPK Plantta Plus
  • PT Saraswanti Anugerah Makmur
  • PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

 

Laporan Pemantauan Lingkungan

Dokumen yang disusun untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengevaluasi dampak lingkungan dari kegiatan industri. Laporan ini mencakup berbagai aspek seperti kualitas udara, air, tanah, serta dampak terhadap flora dan fauna. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa kegiatan industri tidak merusak lingkungan dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Struktur Umum Laporan Pemantauan Lingkungan

  1. Pendahuluan
  2. Deskripsi Kegiatan
  3. Metodologi Pemantauan
  4. Hasil Pemantauan
  5. Evaluasi Dampak
  6. Kesimpulan dan Rekomendasi

 

Kegunaan Laporan Pemantauan Lingkungan dan Manfaat Bagi Perusahaan

  • Citra Perusahaan: Perusahaan yang secara proaktif memantau dan mengelola dampak lingkungan cenderung memiliki reputasi yang lebih baik di mata publik dan pemangku kepentingan.
  • Ketaatan pada Peraturan: Laporan ini membantu perusahaan memastikan bahwa mereka mematuhi peraturan lingkungan yang berlaku.
  • Identifikasi Masalah Lingkungan: Mengidentifikasi potensi masalah lingkungan sebelum menjadi isu besar yang memerlukan biaya tinggi untuk diperbaiki.
  • Bukti Kinerja Lingkungan: Menyediakan bukti kinerja lingkungan yang dapat digunakan dalam komunikasi dengan pemangku kepentingan dan masyarakat.
  • Efisiensi Operasional: Dengan mengidentifikasi dan mengatasi masalah lingkungan, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya yang terkait dengan limbah dan emisi.
  • Pengambilan Keputusan: Memberikan data dan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan yang tepat terkait pengelolaan lingkungan.
  • Transparansi: Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas industri dalam pengelolaan lingkungan.

 

Alasan Industri Pupuk Memerlukan Jasa Penyusunan Laporan Pemantauan Lingkungan

  1. Ketaatan pada Peraturan

Industri pupuk, termasuk Pupuk Majemuk Lepas Terkendali (PMLT), diatur oleh berbagai peraturan lingkungan yang ketat. Ketaatan terhadap peraturan yang berlaku ini sangat penting untuk menghindari sanksi dan denda. Jasa penyusunan laporan pemantauan lingkungan membantu perusahaan memastikan bahwa industri memenuhi semua persyaratan regulasi yang berlaku.

  1. Tim Ahli

Penyusunan laporan pemantauan lingkungan memerlukan keahlian teknis yang mendalam dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk kimia lingkungan, biologi, dan teknik lingkungan. Dengan menggunakan jasa profesional dari Tim Lensa Lingkungan, perusahaan dapat memastikan bahwa laporan yang dihasilkan akurat dan komprehensif.

  1. Hemat Waktu dan Sumber Daya

Menyusun laporan pemantauan lingkungan yang berkualitas memerlukan waktu dan sumber daya yang signifikan. Dengan menggunakan jasa penyusunan laporan, perusahaan dapat menghemat waktu dan sumber daya ini, sehingga dapat fokus pada kegiatan inti mereka.

  1. Pengambilan Keputusan yang Tepat

Laporan pemantauan lingkungan menyediakan data dan analisis yang penting untuk pengambilan keputusan. Dengan data ini, manajemen perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik terkait dengan pengelolaan lingkungan dan operasional perusahaan.

  1. Keberlanjutan Lingkungan

Dengan memantau dan mengelola dampak lingkungan secara proaktif, perusahaan dapat meningkatkan keberlanjutan operasional mereka. Hal ini tidak hanya baik untuk lingkungan, tetapi juga untuk keberlangsungan bisnis jangka panjang.

 

 

 

Jasa Pendampingan PROPER Sektor Industri Pupuk

Jasa Pendampingan PROPER Sektor Industri Pupuk

Industri pupuk memiliki peran penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan di Indonesia. Permasalahan lingkungan saat ini menjadi semakin serius, aktivitas industri pupuk juga memiliki potensi untuk menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu, sektor industri pupuk juga harus memastikan bahwa operasional mereka telah sesuai dengan standar lingkungan yang ditetapkan oleh pemerintah.

PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan) merupakan program yang dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk menilai dan mendorong kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan. Dengan mendapatkan pendampingan PROPER, perusahaan dalam sektor industri pupuk dapat memastikan bahwa mereka memenuhi semua persyaratan lingkungan yang diperlukan, serta untuk meningkatkan reputasi dan kepercayaan dari masyarakat dan konsumen.

 

Alasan Industri Pupuk Memerlukan Jasa Pendampingan PROPER

Ketaatan pada Peraturan Lingkungan

  • Membantu perusahaan memahami dan mematuhi peraturan lingkungan yang berlaku.
  • Mengurangi risiko sanksi atau denda akibat pelanggaran peraturan lingkungan.

Peningkatan Kinerja Lingkungan

  • Mengidentifikasi area di mana perusahaan dapat mengurangi dampak lingkungan.
  • Meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam.

Citra dan Kepercayaan Publik

  • Menunjukkan komitmen perusahaan terhadap lingkungan kepada masyarakat.
  • Meningkatkan citra perusahaan di mata konsumen dan investor.

Meningkatkan Value Perusahaan

  • Menjadi perusahaan yang ramah lingkungan dapat menjadi nilai jual yang kuat.
  • Mendapatkan sertifikasi PROPER dapat membantu perusahaan mendapatkan peluang yang lebih besar untuk memenangkan kontrak dan kerjasama bisnis.

Manfaat PROPER bagi Perusahaan Industri Pupuk

Pengelolaan Limbah yang Lebih Baik

  • Mengurangi limbah yang dihasilkan dan meningkatkan pengolahan limbah.
  • Meningkatkan efisiensi proses produksi dengan meminimalkan limbah.

Penghematan Biaya Operasional

  • Mengurangi konsumsi energi dan air melalui praktik berkelanjutan.
  • Meningkatkan efisiensi penggunaan bahan baku, sehingga mengurangi biaya produksi.

Peningkatan Keberlanjutan Perusahaan

  • Mengembangkan program-program keberlanjutan yang dapat diintegrasikan ke dalam strategi bisnis jangka panjang.
  • Meningkatkan daya saing perusahaan di pasar global yang semakin peduli terhadap isu lingkungan.

Peningkatan Kesadaran dan Partisipasi Karyawan

  • Melibatkan karyawan dalam upaya keberlanjutan dapat meningkatkan loyalitas dan produktivitas mereka.
  • Meningkatkan kesadaran karyawan terhadap pentingnya konservasi lingkungan.

Dampak Negatif Industri Pupuk

Meski memiliki banyak manfaat, industri pupuk juga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Berikut adalah beberapa dampak negatif yang mungkin timbul:

Pencemaran Air

Limbah cair yang dihasilkan dari proses produksi pupuk dapat mencemari sumber air jika tidak diolah dengan benar. Pencemaran air dapat berdampak negatif pada ekosistem aquatik dan kesehatan masyarakat sekitar.

Pencemaran Udara

Emisi gas berbahaya seperti amonia dan nitrous oxide dapat mencemari udara.
Pencemaran udara dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan pada masyarakat sekitar.

Degradasi Tanah

Penggunaan pupuk yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan bahan kimia berbahaya di tanah. Degradasi tanah dapat mengurangi kesuburan tanah dan produktivitas pertanian.

Dampak pada Keanekaragaman Hayati

Limbah industri pupuk dapat merusak habitat alami dan mengancam keanekaragaman hayati.
Pencemaran lingkungan dapat mengurangi populasi spesies hewan dan tumbuhan.

Cara Lensa Lingkungan Membantu Perusahaan

Jasa Pendampingan PROPER dapat membantu perusahaan pupuk mengatasi dampak negatif tersebut dengan beberapa cara:

Identifikasi dan Pengelolaan Limbah

Membantu perusahaan mengidentifikasi sumber limbah dan cara pengelolaannya.
Menerapkan teknologi pengolahan limbah yang efektif untuk mengurangi pencemaran.

Pengendalian Emisi

Membantu perusahaan mengukur dan mengendalikan emisi gas berbahaya.
Menerapkan teknologi dan praktik yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca.

Penggunaan Bahan Baku yang Ramah Lingkungan

Mendorong perusahaan untuk menggunakan bahan baku yang lebih ramah lingkungan.
Mengembangkan produk pupuk yang lebih berkelanjutan dan memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah.

Restorasi dan Konservasi Lingkungan

Membantu perusahaan mengembangkan program restorasi dan konservasi lingkungan.
Mengidentifikasi area yang membutuhkan pemulihan dan mengembangkan rencana tindakan.

5 Perusahaan Pupuk yang Berhasil Meraih PROPER 2023

  1. PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) – PROPER Hijau
  2. PT Pupuk Kaltim – PROPER Emas
  3. PT Pupuk Kujang – PROPER Emas
  4. PT Petrokimia Gresik – PROPER Emas
  5. PT Pupuk Sriwidjaja Palembang – PROPER Emas

Industri pupuk memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung sektor pertanian di Indonesia. Namun, penting bagi perusahaan pupuk untuk memastikan bahwa operasional mereka tidak merusak lingkungan. Jasa Pendampingan PROPER dapat membantu perusahaan mencapai tujuan ini dengan memberikan panduan dan dukungan dalam mematuhi regulasi lingkungan, meningkatkan kinerja lingkungan, dan mengurangi dampak negatif industri.

Dengan mendapatkan pendampingan PROPER, perusahaan industri pupuk tidak hanya dapat memenuhi persyaratan lingkungan yang ditetapkan oleh pemerintah, tetapi juga meningkatkan reputasi dan kepercayaan dari masyarakat dan konsumen. Selain itu, perusahaan juga dapat mengambil langkah yang tepat untuk menghemat biaya operasional dan meningkatkan keberlanjutan bisnis mereka dalam jangka panjang.

Kami di Lensa Lingkungan siap membantu perusahaan pupuk dalam menjalani proses PROPER dengan layanan pendampingan yang profesional dari Tim Ahli kami. Klik disini untuk informasi lebih lanjut tentang bagaimana kami dapat membantu perusahaan Anda.

Perubahan Penilaian PROPER dari Tahun 2020 ke Tahun 2021 dan Kriteria Baru

Perubahan Penilaian PROPER dari Tahun 2020 ke Tahun 2021 dan Kriteria Baru

Penilaian PROPER (Program Pengelolaan Lingkungan dan Operasi Pengendalian) merupakan sistem penilaian yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan. Dalam artikel ini, akan dibahas perubahan yang terjadi pada penilaian PROPER dari tahun 2020 ke tahun 2021, serta kriteria baru yang diperkenalkan pada tahun 2021.

 

KRITERIA PENILAIAN 2020

KRITERIA PENILAIAN 2021
NOKOMPONEN PENILAIANNILAINOKOMPONEN PENILAIAN

NILAI

1DRKPL150AUDIT ENERGI
2SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN100AUDIT LINGKUNGAN
3PEMANFAATAN SUMBER DAYASISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN (SML) >60
a)      Efisiensi Energi1001DRKPL150
b)      Penurunan Emisi1002PENILAIAN DAUR HIDUP (LCA)100
c)       Pengurangan dan Pemanfaatan Limbah B31003PEMANFAATAN SUMBER DAYA
d)      3R Limbah Padat Non B3100A) EFISIENSI ENERGI110
e)      Efisiensi Air dan Penurunan Beban Pencemar100B) PENURUNAN EMISI110
f)       Perlindungan Keanekaragaman Hayat100C) PENGURANGAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH B3100
4PENGEMBANGAN MASYARAKATD) 3R LIMBAH PADAT NON B3100
A. Tingkat Penilaian Hijau100E) EFISIENSI AIR DAN PENURUNAN BEBAN PENCEMAR110
B. Tingkat Penilaian EmasKualitatifF) PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI100
5RESPON TERHADAB BENCANA1004PENGEMBANGAN MASYARAKAT
A. PencegahanA. TINGKAT PENILAIAN HIJAU
B. Mitigasi I) PEMBERDAYAAN MASYARAKAT100
C. KesiapsiagaanII) TANGGAP KEBENCANAAN25
D. Tanggap DaruratB. TINGKAT PENILAIAN EMAS
E. PemulihanI) INOVASI SOSIAL100 (Kualitatif)
TOTAL NILAI1050TOTAL NILAI1005

 

 

Penambahan Audit Energi dan Audit Lingkungan

Pada tahun 2021, penambahan audit energi dan audit lingkungan menjadi persyaratan untuk screening kandidat hijau. Sebelumnya, audit energi dan audit lingkungan tidak dimasukkan ke dalam penilaian PROPER. Penambahan ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan lingkungan perusahaan.

 

Perubahan Nilai DRKPL dan LCA

Nilai dari Dokumen Rencana Kerja Perusahaan (DRKPL) dan Laporan Kinerja Lingkungan (LCA) juga mengalami perubahan. Pemanfaatan sumber daya, pengembangan masyarakat, dan tanggap kebencanaan mengalami perubahan, meskipun total nilai pada akhirnya turun dari 1050 menjadi 1005. Perubahan ini dilakukan untuk memastikan bahwa perusahaan lebih fokus pada aspek-aspek yang lebih penting dalam pengelolaan lingkungan.

 

Perubahan Kebobotan dan Nilai Poin

Pada tahun 2020, penilaian PROPER penilaian berdasarkan kebobotan karena adanya tambahan untuk kriteria tanggap kebencanaan. Sedangkan, pada tahun 2021, penilaian dilakukan secara murni per poin, dengan total nilai dari subkriteria atau kriteria di dokumen hijau diproyeksikan ke dalam passing grade. Nilai dari KPL hanya digunakan sebagai screening dan tidak diakumulasikan menjadi total nilai untuk diproyeksikan ke dalam passing grade.

 

Perubahan pada Subkriteria dan Kriteria

Pemanfaatan Sumber Daya

Pada tahun 2021, beberapa subkriteria dan kriteria untuk pemanfaatan sumber daya mengalami perubahan. Nilai efisiensi energi, penurunan emisi, dan efisiensi air meningkat dari 100 menjadi 110 poin. Perubahan ini dilakukan untuk memastikan bahwa perusahaan lebih efisien dalam penggunaan sumber daya.

 

Tanggap Kebencanaan

Nilai tanggap kebencanaan tetap pada 25 poin. Pemberdayaan masyarakat tetap pada 100 poin. Nilai emas, yang merupakan inovasi sosial, dinilai secara kualitatif dan kuantitatif dengan nilai maksimal 100.

 

Komponen Penilaian PROPER

NOKOMPONEN PENILAIAN PROPERPerMen LH 3/2014PerMen LHK 1/2021

Ket

1Dokumen Ringkasan Pengelolaan Lingkungan

150

150

Screening, rerata CKH; tidak diakumulasikan

2 Sistem Manajemen Lingkungan

100

100

Screening, >60; diakumulasikan

3 Penilaian Daur Hidup

100

diakumulasikan

4Pemanfatan Sumber Daya
a) efisiensi energi

100

110

diakumulasikan

b) penurunan emisi dan gas rumah kaca

100

110

c) efisiensi air

100

110

d) penurunan dan pemanfaatan limbah B3

100

100

e) 3R sampah

100

100

f) keanekaragaman hayati

100

100

55.     Pengembangan Masyarakat

100

100

diakumulasikan

6Tanggap Kebencanaan

100

25

diakumulasikan

7Inovasi Sosial

100

Penilaian kandidat emas; diakumulasikan

Total

1050

1055

 

Berikut adalah komponen penilaian PROPER yang dimasukkan ke dalam total nilai:

No. 2 SML (Sistem Manajemen Lingkungan) hingga nomor 6 Tanggap Kebencanaan (Emergency Response) dimasukkan dalam total nilai yang akan diproyeksikan ke dalam passing grade. Namun, dalam dokumen ringkasan pengelolaan lingkungan (Environmental Management Summary) atau dari KPL (Kriteria Pengelolaan Lingkungan), hanya digunakan sebagai screening dan tidak diakumulasikan menjadi total nilai.

 

Kriteria untuk Meraih PROPER Hijau

Sementara itu, untuk SML, LCA (Laporan Kinerja Lingkungan), pemerataan sumber daya, pemberdayaan masyarakat, dan tanggap kebencanaan diproyeksikan menjadi total nilai dan diproyeksikan menjadi passing grade. Jika melebihi passing grade emas, perusahaan tersebut secara otomatis menjadi calon kandidat emas. Apabila berada di antara lebih besar dari passing grade hijau dan lebih kecil dari passing grade emas, maka secara otomatis meraih PROPER hijau.

Penilaian PROPER mengalami perubahan signifikan dari tahun 2020 ke tahun 2021, dengan penambahan audit energi dan audit lingkungan serta perubahan nilai DRKPL dan LCA. Perubahan ini dilakukan untuk memastikan bahwa perusahaan lebih fokus pada aspek-aspek yang lebih penting dalam pengelolaan lingkungan. Perusahaan yang berhasil memenuhi kriteria dan nilai yang ditetapkan dapat meraih PROPER hijau atau emas, yang menunjukkan kinerja yang baik dalam pengelolaan lingkungan.

 

Menuju PROPER Hijau: Kriteria dan Proses Penilaian

Menuju PROPER Hijau: Kriteria dan Proses Penilaian

Dalam upaya meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan hidup, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Indonesia telah mengembangkan sistem peringkat PROPER yang menilai kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan. Salah satu kategori peringkat yang sangat penting adalah PROPER Hijau, yang menunjukkan perusahaan yang telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang disyaratkan, atau disebut beyond compliance.

Kriteria PROPER Hijau

Untuk menjadi kandidat PROPER Hijau, perusahaan harus memenuhi beberapa kriteria. Pertama, status ketaatan sementara untuk dokumen compliance yang dilaporkan harus mencapai 100%. Kemudian, perusahaan yang memakai energi lebih dari sama dengan 6000 ton oil ekuivalen wajib melaksanakan audit energi rutin. Selanjutnya, perusahaan tersebut juga diwajibkan melaksanakan audit lingkungan.

Proses Penilaian PROPER Hijau

Jika perusahaan telah memenuhi kriteria sebelumnya, maka akan dinilai dokumen ringkasan kinerja pengelolaan lingkungan. Apabila nilai kinerja pengelolaan lingkungan lebih dari nilai rata-rata dari seluruh perusahaan peserta, maka akan dinilai selanjutnya yaitu dokumen sistem manajemen lingkungan yang mewajibkan nilainya lebih dari 60 poin.

Dokumen Hijau

Dokumen hijau yang dilaporkan berisi beberapa subkriteria yang meliputi SML, efisiensi energi, sampai di tanggapan bencanaan, akan dinilai kuantitatif. Jika memenuhi passing grade emas, maka akan masuk ke dalam kandidat emas, sementara jika berada di bawah passing grade emas, tapi di atas passing grade hijau, akan langsung mendapat PROPER hijau.

Konsistensi dan Inovasi Sosial

Perusahaan yang nilainya melampaui passing grade emas, akan dinilai apakah perusahaan tersebut konsisten memenuhi atau meraih PROPER hijau 3 tahun sebelumnya. Apabila sudah pernah meraih PROPER hijau 3 kali dalam 3 tahun sebelumnya secara berturut-turut, maka berhak untuk dinilai dokumen inovasi sosialnya. Kemudian, akan dinilai secara kuantitatif untuk ECO-Inovasi dan inovasi sosial oleh tim teknis dan secara kualitatif oleh dewan PROPER untuk nantinya ditetapkan di dalam SK Dirjen PPKL, apakah perusahaan tersebut berhasil meraih PROPER emas.

Penetapan Passing Grade PROPER

Penetapan passing grade PROPER sendiri melalui tahapan sebagai berikut. Pertama, penetapan sektor atau kelompok penilaian. Peserta dikelompokkan sesuai sektor masing-masing, misalnya PLTU akan dikelompokkan dengan perusahaan pengolahan minyak. Kemudian, akan dievaluasi distribusi nilai per-kelompok pada tahun N-1 atau 1 tahun sebelumnya, dimana distribusi normal nilai antara lebih dari 75 dan kurang dari 25 akan menjadi passing grade hijau, sementara untuk distribusi nilai di atas sama dengan 75 akan menjadi passing grade emas. Selanjutnya, akan dilakukan pertimbangan teknis oleh secretariat PROPER untuk ditetapkan sebagai passing grade hijau final dan passing grade emas final yang ditetapkan dalam SK Dirjen PPKL.

Dengan demikian, PROPER Hijau menjadi kategori peringkat yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan perusahaan di Indonesia. Kriteria dan proses penilaian yang ketat memastikan bahwa perusahaan yang memenuhi standar tinggi dalam pengelolaan lingkungan dapat diakui dan dihargai sebagai contoh yang baik dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan.

Peringkat PROPER: Dari Hitam ke Emas

Peringkat PROPER: Dari Hitam ke Emas

Dalam upaya meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan hidup, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Indonesia telah mengembangkan sistem peringkat PROPER yang menilai kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan. Peringkat PROPER ini dibagi menjadi beberapa kategori, mulai dari hitam hingga emas, masing-masing dengan kriteria yang spesifik.

 

PROPER Hitam

Peringkat PROPER hitam menunjukkan perusahaan yang tidak melakukan upaya pengelolaan lingkungan atau melakukan perbuatan yang merusak lingkungan. Perusahaan yang berada di kategori ini tidak mematuhi peraturan perundang-undangan dan dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan yang signifikan.

PROPER Merah

Peringkat PROPER merah menunjukkan perusahaan yang melakukan upaya pengelolaan lingkungan, tetapi belum sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam perundang-undangan. Perusahaan ini masih memiliki beberapa celah dalam pengelolaan lingkungan dan perlu meningkatkan kinerja.

PROPER Biru

Peringkat PROPER biru menunjukkan perusahaan yang telah melakukan pengelolaan lingkungan yang disyaratkan sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perusahaan ini telah memenuhi standar minimum dalam pengelolaan lingkungan dan dapat dianggap sebagai perusahaan yang kompatibel dengan peraturan lingkungan.

PROPER Hijau

Peringkat PROPER hijau menunjukkan perusahaan yang melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang disyaratkan, atau disebut beyond compliance. Perusahaan ini telah memanfaatkan sumber daya secara efisien, melaksanakan tanggung jawab sosial dengan baik, dan memiliki kinerja lingkungan yang sangat baik.

PROPER Emas

Peringkat PROPER emas menunjukkan perusahaan yang telah konsisten menunjukkan keunggulan lingkungan dalam proses produksi dan jasa, serta melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab terhadap masyarakat. Perusahaan ini telah memenuhi standar tinggi dalam pengelolaan lingkungan dan dapat dianggap sebagai perusahaan yang sangat berkomitmen terhadap lingkungan.

 

Mekanisme PROPER

Mekanisme PROPER berdasarkan Permen LH No. 1/2021, dimana perusahaan yang tidak melakukan upaya pengelolaan lingkungan akan diberikan peringkat hitam. Jika perusahaan tidak taat, maka akan diberikan peringkat merah. Perusahaan yang telah melakukan pengelolaan lingkungan dan menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku akan diberikan peringkat biru. Perusahaan yang telah meraih peringkat biru secara berturut-turut sebanyak 3 kali kebelakang akan dijadikan kandidat hijau, setelah melalui penilaian dokumen manajemen lingkungan.

 

Penilaian PROPER

Dalam peringkat hijau, terdapat beberapa kriteria, seperti LCA (penilaian daur hidup), efisiensi energi, penurunan emisi, konservasi air, 3R Limbah B3, 3R Limbah Non B3, pelindungan keanekaragaman hayati, pemberdayaan masyarakat, dan tanggapan kebencanaan. Nilai ini semua akan ditotal untuk diproyeksikan dalam passing grade. Jika memenuhi passing grade, kandidat emas akan berhak untuk menjadi PROPER emas.

Dalam penilaian PROPER emas, Eco-Inovasi dan Inovasi Sosial secara kuantitatif akan dinilai oleh tim teknis, sedangkan nilai Inovasi Sosial secara kualitatif akan dinilai oleh dewan PROPER untuk nantinya ditetapkan oleh Dirjen PPKL KLHK, apakah perusahaan tersebut layak memperoleh PROPER emas.

 

Peraturan PROPER

Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi pergantian peraturan terkait pelaksanaan PROPER, dimana PROPER sebelumnya didasari pada Permen LH No. 3/2014, kemudian di-update di tahun 2021 Permen LH No. 1/2021. Perubahan ini meliputi penambahan kriteria tahap perencanaan dengan 25 poin, serta penambahan penilaian emas berdasarkan Eco-Inovasi dan Inovasi Sosial yang dinilai secara kualitatif dan kuantitatif.

Dengan demikian, peringkat PROPER menjadi penting dalam meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan perusahaan di Indonesia. Peringkat ini memberikan insentif bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja lingkungan dan mematuhi peraturan perundang-undangan.

 

Melihat lingkungan dari sebuah lensa, menyadarkan diri pentingnya menjaga lingkungan untuk anak cucu kita

Hubungi Kami

Kantor Operasional:

Jakarta:

Office 8 – Senopati
Jl. Senopati Jl. Jenderal Sudirman No. 8B, SCBD, Kebayoran Baru, South Jakarta City, Jakarta 12190

Surabaya:

Ruko Puncak CBD no 8F APT, Jl. Keramat I, RT.003/RW.004, Jajar Tunggal, Kec. Wiyung, Surabaya, Jawa Timur, 60229

Jam Kerja: 08.00 – 16.00 WIB (Senin sd Jumat)

Email : lensa@lensalingkungan.com

Temukan Kami