Model dispersi emisi sangat dibutuhkan dalam dokumen persetujuan teknis emisi. Model yang sering digunakan adalah model Gauss, webinar ini menjelaskan konsepnya
Salah satu isi kajian teknis adalah pemodelan dispersi emisi. Terkadang beberapa pelaku usaha dan konsultan belum memahami konsep permodelan Gauss yang sering digunakan dalam persebaran emisi. Webinar ini menjawab persoalan itu.
Permodelan emisi sendiri digunakan juga dalam Analisa Mengenai Dampak Lingkungan atau Amdal, selain juga beberapa studi yang memang harus dilakukan sebagai persyaratan pemberi loan untuk pemilik kegiatan.
Bergabunglah Dalam Webinar Lensa Lingkungan Pada
Rabu, 8 Maret 2023
Pukul 19.45 - 20.45 WIB
Isi Formulir Dibawah Untuk Mendaftar
Ada Kendala? Hubungi Admin Untuk Informasi Lebih Lanjut
Isrinannisa Yane adalah salah satu tim praktisi yang telah memiliki jam terbang membantu perusahaan dalam penyusunan persetujuan teknis emisi. Ia banyak membantu perusahaan dalam menghitung beban emisi polutan untuk memenuhi banyak kebutuhan seperti Pertek Emisi
Ada Pertanyaan ?
Hubungi Kami Lewat Tombol Dibawah.
Salah satu isi kajian teknis adalah pemodelan dispersi emisi. Terkadang beberapa pelaku usaha dan konsultan belum memahami isi yang dibutuhkan dan kenapa diperlukan dalam sebuah Kajian Teknis.
Proses desain alat pengendali emisi penting dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara yang kini semakin memburuk. Salah satu parameter pencemar yang umum menjadi masalah adalah Particulate Matter (PM). Perlu diketahui bahwa salah satu alat yang dapat me-remove parameter ini dengan efisiensi yang besar salah satunya dengan unit cyclone. Pembahasan mengenai PM dan bagaimana men-desain alat cyclone akan dilakukan pada artikel selanjutnya. Pada artikel ini akan membahas bagaimana menentukan jumlah mass load yang akan didapatkan pada dust collectorcyclone.
Cyclone sendiri merupakan alat “precleaner”. Alat ini sangat cocok untuk removal PM dengan ukuran lebih besar dari 10 mikrometer (µm). Selain itu, alat ini akan cenderung beroperasi maksimal dalam keadaan pengoperasian dengan volume udara dan kelembaban tinggi. Prinsip kerja cyclone adalah dengan menggunakan gaya centifugal dan pemisah inersia, sehingga partikel akan cenderung bergerak ke bawah searah dengan gravitasi bumi menuju dust collector. Kebutuhan bag untuk dust collector akan mencegah pattikulat kembali ke udara. Penentuan jumlah bag adalah dengan perhitungan mass load.
Menentukan mass load ini diperlukan pengetahuan tentang adanya kesetimbangan massa dan energi yang dapat di tentukan dengan persamaan berikut.
Accumulation = input – output + net generation
Pada keadaan “steady state” persamaan kesetimbangan massa dan energi didapatkan sebagai berikut.
0 = input – output + net generation
Untuk mendetilkan bagaimana cara menentukan jumlah mass load yang akan didapatkan pada dust collectorcyclone saya beri contoh berikut untuk mudah dalam memahaminya.
Contoh:
Sebuah pabrik fiberglass memiliki 3 tempat penyimpanan di mana gas buang yang dihasilkan akan di alirkan menuju 1 cyclone yang sama. Cyclone ini memiliki efisiensi penyisihan 97% massa partikel gas buang. Tentukan jumlah partikulat yang akan ditampung dust collector cyclone. (suhu standar 77 F, 14,7 Psi)
Diketahui:
Sketsa alur pada proses ini menuju cyclone beserta keadaan pada ketiga gas buang yang dihasilkan terlebih dahulu.
Jawaban:
Asumsi waktu operasi (top) = 1 jam (60 s)
Air balance:
mA + mB + mC = mD
ρA QA top + ρB QB top + ρC QC top = mD
ρA QAtop + ρB QBtop+ ρC QCtop = mD
ρA QA + ρB QB + ρC QC = mD
Solid balance:
CA QA + CB QB + CC QC = mD
Samakan semua parameter ke dalam satuan standar atau satuan normal
Asumsi tidak ada udara keluar dari dasar cyclone (titik D), maka:
QD = QE
Maka jumlah partikulat yang akan ditampung dust collector cyclone dalam rentang waktu operasi (top) adalah sebagai berikut:
Solid flowrate menuju cyclone
CA QA + CB QB + CC QC = mD
10 gr/scf x 1328,4 scfm + 15 gr/scf x 2114,9 scfm + 15 gr/scf x 1630,8 scfm = mD
mD = 69469,5 gr/scf
solid yang terkumpul pada dust collector cyclone (mF)
efisiensi cyclone = 97%
mF = 97% x mD
mF = 97% x 69469,5 gr/scf
mF = 67385,415 gr/scf
Demikian Menentukan mass load yang akan terkumpul dalam dust collector cyclone. Penentuan ini juga akan menentukan estimasi dari konsentrasi gas outlet pada cyclone, sehingga dapat menentukan pengelolaan emisi yang perlu dilakukan.
Artikel ditulis oleh Isrinannisa Yane Aulia yang memiliki pengalaman di bidang pertek emisi dan kajian dispersi
UU Cipta Karya yang diterbitkan tahun 2021 menuntut kegiatan untuk mendapatkan persetujuan teknis pembuangan emisi. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa emisi yang ada tidak menganggu lingkungan.
Webinar ini menjelaskan hal dasar mengenai persetujuan teknis emisi
Bergabunglah Dalam Webinar Lensa Lingkungan Pada
Rabu, 15 Februari 2023
Pukul 19.45 - 20.45 WIB
Isi Formulir Dibawah Untuk Mendaftar
Ada Kendala? Hubungi Admin Untuk Informasi Lebih Lanjut.
Daniar Rahmasari adalah praktisi lebih dari 5 tahun yang telah malang melintang di kegiatan terkait udara ambien dan emisi. Ia banyak membantu perusahaan dalam menghitung beban emisi polutan dan gas rumah kaca skala kota untuk memenuhi banyak kebutuhan seperti Pertek Emisi dan kewajiban pelaporan inventarisasi gas rumah kaca. Saat ini ia fokus di bidang permodelan dispersi dan kajiannya termasuk membantu persetujuan teknis emisi
“Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Sed auctor turpis eu arcu sagittis, id sagittis justo suscipit.”
Ada Pertanyaan? Hubungi Kami Lewat Tombol Dibawah.